
Tuban, 6 September 2025 – Dalam rangka membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia, UPT SMP Negeri 3 Tuban menggelar kegiatan Sosialisasi Implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA) dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH). Acara yang diikuti seluruh siswa kelas 7 ini berlangsung di aula sekolah dengan penuh antusiasme, menjadi salah satu program penting pada awal tahun ajaran 2025/2026.
Pembukaan yang Penuh Semangat
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMP Negeri 3 Tuban. Suasana aula terasa khidmat sekaligus bersemangat ketika siswa-siswi kelas 7 mengikuti jalannya acara dengan tertib.

Kepala UPT SMP Negeri 3 Tuban, Dra. Anik Winarni, M.Pd., secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menciptakan sekolah yang aman, nyaman, ramah, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.
“Sekolah Ramah Anak adalah komitmen kita bersama. Kami ingin anak-anak merasa bahagia saat berada di sekolah, terlindungi, dan mendapat ruang yang cukup untuk berkembang. Melalui sosialisasi ini, kita tanamkan kesadaran sejak dini bahwa belajar tidak hanya soal ilmu, tetapi juga tentang membangun karakter dan sikap saling menghargai,” jelas beliau.
Materi dari Waka Kesiswaan dan Waka Kurikulum
Selanjutnya, Waka Kesiswaan, Hasan As’jari, S.Pd., memberikan pemaparan tentang pentingnya membiasakan diri dengan 7 KAIH (Kebiasaan Anak Indonesia Hebat). Tujuh kebiasaan itu antara lain disiplin, rajin beribadah, gemar membaca, menjaga kebersihan, menghargai sesama, semangat belajar, dan menjaga kesehatan.
“Kebiasaan yang baik harus ditanam sejak dini. Jika anak-anak terbiasa disiplin, rajin membaca, dan menghargai sesama, maka karakter hebat itu akan terbawa hingga dewasa. Inilah yang menjadi bekal penting untuk meraih kesuksesan di masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Waka Kurikulum, Yuyun Sri Wahyuni, S.Pd., menekankan keterkaitan penerapan SRA dan 7 KAIH dengan pembelajaran di kelas. “Kurikulum tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter. Melalui SRA, anak-anak belajar dalam suasana yang menyenangkan, sementara melalui 7 KAIH, mereka membiasakan diri dengan nilai-nilai positif yang akan mendukung proses belajar sepanjang hayat,” terangnya.
Suasana Sosialisasi yang Interaktif
Kegiatan sosialisasi dikemas secara menarik dengan kombinasi penyampaian materi, diskusi kelompok, pemutaran video edukatif, dan sesi tanya jawab. Guru-guru pendamping menambahkan contoh nyata bagaimana sikap saling menghargai, menjaga kebersihan, serta kebiasaan membaca dapat diterapkan dalam kehidupan sekolah sehari-hari.
Selain itu, siswa juga diajak mengikuti permainan edukatif yang mengajarkan kerja sama dan empati. Suasana aula menjadi lebih hidup ketika siswa saling berinteraksi, berdiskusi, dan mempresentasikan pemahaman mereka tentang SRA dan 7 KAIH di depan teman-temannya.
Kesan Siswa dan Guru
Salah satu siswa kelas 7 mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Saya jadi paham bahwa sekolah ramah anak bukan hanya tentang aturan, tapi tentang bagaimana kita saling menghargai dan membuat suasana sekolah nyaman. Saya juga ingin membiasakan membaca dan menjaga kebersihan seperti yang disampaikan dalam 7 KAIH,” ucapnya dengan penuh semangat.
Guru pendamping juga memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan antusiasme. “Anak-anak terlihat sangat antusias dan aktif. Ini pertanda baik bahwa nilai-nilai SRA dan 7 KAIH bisa diterima dengan baik oleh mereka. Tinggal bagaimana kita semua, guru maupun orang tua, mendampingi agar kebiasaan baik ini benar-benar menjadi budaya,” ujar salah satu guru kelas 7.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui sosialisasi ini, UPT SMP Negeri 3 Tuban menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung terwujudnya sekolah yang ramah, inklusif, dan berkarakter. Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Waka Kurikulum, serta seluruh guru bertekad menjadikan program ini sebagai fondasi kuat dalam membangun budaya positif di sekolah.
Harapannya, siswa kelas 7 tidak hanya memahami konsep SRA dan 7 KAIH, tetapi benar-benar mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Dengan demikian, mereka tumbuh menjadi generasi muda yang cerdas, disiplin, berkarakter, berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan masa depan.