Tuban, 11 Oktober 2025 — Dalam rangka menumbuhkan kesadaran lingkungan dan kepedulian terhadap pengelolaan sampah organik, UPT SMP Negeri 3 Tuban menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Eco-Enzy dan Sabun Cair dari Limbah Buah bagi siswa kelas VIII. Kegiatan ini merupakan bagian dari program sekolah yang mendukung gerakan peduli lingkungan dan pendidikan berbasis proyek (Project Based Learning) yang menekankan pembelajaran melalui praktik langsung.


Acara Bimtek menghadirkan narasumber inspiratif, Nurul Ula, S.Pd, guru dari SMK Negeri 2 Tuban, yang sudah berpengalaman dalam bidang inovasi produk ramah lingkungan. Dalam kegiatan ini, beliau menjelaskan secara rinci tentang proses pembuatan eco-enzy, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai pembersih alami, pupuk cair, hingga pengusir serangga. Selain itu, peserta juga diajarkan cara memanfaatkan eco-enzy sebagai bahan dasar sabun cair alami yang aman dan tidak merusak lingkungan.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi kegiatan. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan teori, tetapi juga langsung melakukan praktik pembuatan eco-enzy dengan bahan-bahan sederhana yang mudah diperoleh di rumah. Aktivitas ini berlangsung dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi. Beberapa siswa bahkan mencoba berinovasi dengan menambahkan aroma alami dari jeruk dan pandan untuk memberikan wangi khas pada sabun cair buatan mereka.

okk


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala UPT SMP Negeri 3 Tuban, Dra. Anik Winarni, M.Pd, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada narasumber dan seluruh peserta.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena mampu menumbuhkan karakter peduli lingkungan sekaligus mengasah kreativitas siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari,” ujar beliau dalam sambutannya.

Turut hadir pula Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Yuyun Sri Wahyuni, S.Pd, yang menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual.

“Bimtek ini merupakan bentuk nyata dari pembelajaran berbasis proyek yang menuntun siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Mereka belajar bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai,” tutur beliau.

WhatsApp Image 2025-10-11 at 11.20.19_b89f35e7


Selama kegiatan berlangsung, para wali kelas 8 turut mendampingi siswa dengan penuh semangat. Mereka membantu dalam pengawasan dan memastikan proses berjalan dengan aman dan tertib. Suasana kolaboratif dan kekeluargaan sangat terasa di lingkungan sekolah.

Di akhir kegiatan, produk hasil praktik siswa dipamerkan di ruang kelas dan mendapat banyak pujian dari guru pendamping. Beberapa siswa mengungkapkan rasa bangga karena mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari bahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

Melalui kegiatan Bimtek ini, diharapkan para siswa semakin termotivasi untuk menjaga lingkungan, mengurangi sampah rumah tangga, serta mengembangkan kreativitas dalam menciptakan produk ramah lingkungan. Sekolah juga berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan yang mendukung program Sekolah Adiwiyata dan pembelajaran berkelanjutan.