
Kegiatan Projek Kelas 7 UPT SMP Negeri 3 Tuban: Kunjungan Edukatif ke Tempat Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Tuban, 4 Oktober 2025 — UPT SMP Negeri 3 Tuban terus berupaya menanamkan karakter peduli lingkungan kepada para siswanya. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas 7 dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Pada hari ini, seluruh siswa kelas 7 melaksanakan kunjungan belajar ke Tempat Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik yang berlokasi di Kelurahan Baturetno, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran kontekstual di luar kelas, di mana siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melihat langsung proses pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat. Mereka dipandu oleh petugas pengelola dan guru pendamping untuk mengenali cara pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan kembali sampah agar lebih bermanfaat.
Dalam kunjungan ini, para siswa diperkenalkan pada prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai dasar pengolahan sampah berkelanjutan:
- Reduce (Mengurangi):
- Membeli produk yang dapat digunakan berulang kali
- Menghindari penggunaan plastik sekali pakai
- Memilih produk dengan kemasan minimal
- Reuse (Menggunakan Kembali):
- Menggunakan tas belanja kain
- Menggunakan botol air yang dapat diisi ulang
- Menggunakan kertas yang masih kosong untuk catatan
- Recycle (Mendaur Ulang):
- Mendaur ulang kertas menjadi kertas baru
- Mendaur ulang plastik menjadi produk lain
- Mendaur ulang logam menjadi produk baru
Petugas pengelola menjelaskan bahwa dengan menerapkan prinsip 3R, masyarakat dapat mengurangi volume sampah rumah tangga sekaligus menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, beberapa produk daur ulang mampu memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga sekitar.

Para siswa juga diajak melakukan praktik langsung memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami, sementara sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan kertas dipilah untuk didaur ulang.
Koordinator Project, Ibu Yuyun Sri Wahyuni, S.Pd., menegaskan pentingnya pengalaman belajar seperti ini. “Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga memahami bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Harapannya, kebiasaan baik yang mereka dapatkan di sini bisa diterapkan di rumah dan sekolah.”

Dengan adanya kunjungan edukatif ini, diharapkan para siswa mampu menjadi agen perubahan kecil di lingkungannya masing-masing. Mereka tidak hanya diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga diajak untuk berpikir lebih jauh bagaimana sampah dapat dimanfaatkan kembali demi masa depan bumi yang lebih bersih dan sehat.
Pembuatan Kompos:
Bahan:
- Sampah organik (sisa makanan, sayuran, buah-buahan) - Tanah - Mikroorganisme (EM4 atau bakteri pengurai) - Air
Cara:
1. Kumpulkan sampah organik dan masukkan ke dalam wadah kompos. 2. Tambahkan tanah dan mikroorganisme. 3. Aduk rata dan pastikan kelembaban yang tepat. 4. Biarkan proses penguraian selama beberapa minggu. 5. Kompos siap digunakan sebagai pupuk alami.
Pembuatan Ecobrick:
Bahan:
- Botol plastik - Sampah non-organik (plastik, kertas, styrofoam) - Alat pemadat (palu, tongkat)
Cara:
1. Kumpulkan botol plastik dan bersihkan. 2. Isi botol dengan sampah non-organik yang telah dipadatkan. 3. Padatkan sampah dengan alat pemadat. 4. Ecobrick siap digunakan sebagai bahan bangunan atau dekorasi.
Manfaat:
- Mengurangi jumlah sampah - Menghasilkan produk yang bermanfaat - Menghemat sumber daya alam
Dengan membuat kompos dan Ecobrick, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah dan menciptakan produk yang bermanfaat bagi lingkungan.