
UPT SMP Negeri 3 Tuban kembali menyelenggarakan kegiatan Ujian Praktik bagi siswa kelas 9 sebagai bagian dari rangkaian penilaian akhir peserta didik sebelum mereka menyelesaikan jenjang pendidikan menengah pertama. Kegiatan ini dimulai pada hari Senin, 5 Mei 2025 dan akan berlangsung selama kurang lebih 7 Hari, melibatkan berbagai mata pelajaran, termasuk Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Seni Budaya, PJOK, Prakarya, serta Pendidikan Agama.
Ujian praktik merupakan salah satu bentuk penilaian autentik yang dirancang untuk mengukur kompetensi keterampilan siswa secara langsung, baik secara psikomotorik maupun afektif. Dalam pelaksanaannya, siswa diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman materi melalui praktik nyata yang mencerminkan aplikasi dari proses pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 3 Tuban, Dra. Anik Winarni, M.Pd, menyampaikan bahwa ujian praktik tidak hanya sekadar kewajiban akademik, melainkan juga sebagai bentuk pembentukan karakter dan penguatan profil pelajar Pancasila. “Melalui ujian praktik ini, kami berharap siswa tidak hanya mampu memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan bagian dari pendidikan holistik yang menyeimbangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,” ujar beliau dalam sambutannya saat pembukaan ujian praktik.
Dalam perencanaan dan pelaksanaannya, ujian ini dikoordinasikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Yuyun Sri Wahyuni, S.Pd, bersama tim guru mata pelajaran dan wali kelas. Proses penyusunan jadwal, materi praktik, hingga pembagian tugas penguji dilakukan secara sistematis agar pelaksanaan berjalan efektif, adil, dan objektif. “Kami mengutamakan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan ujian praktik. Semua guru penguji dibekali pedoman penilaian yang jelas agar hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa secara nyata,” ungkap Yuyun Sri Wahyuni, S.Pd.
Beberapa bentuk ujian praktik yang dilakukan antara lain: membuat dan membacakan teks pidato (Bahasa Indonesia), percakapan sehari-hari dalam Bahasa Inggris, percobaan sederhana dalam IPA, pertunjukan seni tari atau menggambar (Seni Budaya), demonstrasi teknik dasar olahraga (PJOK), serta pengolahan makanan atau kerajinan tangan (Prakarya). Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama, siswa diminta melaksanakan praktik ibadah dan hafalan doa-doa harian.
Para siswa tampak antusias dan serius dalam mengikuti setiap rangkaian ujian. Mereka menunjukkan persiapan yang matang, baik dari segi perlengkapan maupun mental. Guru-guru pun menyatakan kebanggaan atas kinerja para siswa yang dinilai cukup baik secara umum.
Selain sebagai bagian dari penilaian akademik, kegiatan ujian praktik ini juga menjadi ajang pembuktian bagi siswa bahwa mereka telah menyerap ilmu dengan baik dan siap melangkah ke jenjang berikutnya. Dengan suasana yang kondusif dan tertib, sekolah berharap hasil dari ujian ini dapat menjadi cerminan keberhasilan proses pembelajaran yang selama ini dijalankan.
Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari orang tua dan wali murid, yang turut mendukung dan memotivasi anak-anak mereka untuk memberikan yang terbaik dalam setiap sesi ujian.
Dengan berakhirnya ujian praktik, siswa akan melanjutkan ke tahapan berikutnya yakni Ujian Sekolah Teori. Sekolah berharap seluruh rangkaian penilaian ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, siap bersaing di masa depan.